Merah
dan putih kemudian digunakan untuk melambangkan dualisme alam yang
saling berpasangan. Catatan paling awal yang menyebut penggunaan bendera
merah putih dapat ditemukan dalam Pararaton; menurut sumber ini
disebutkan balatentara Jayakatwang dari Gelang-gelang mengibarkan panji
berwarna merah dan putih saat menyerang Singhasari.
[Baca juga Sejarah Kemerdekaan Indonesia]
Hal
ini berarti sebelum masa Majapahit pun warna merah dan putih telah
digunakan sebagai panji kerajaan, mungkin sejak masa Kerajaan Kediri.
Pembuatan panji merah putih pun sudah dimungkinkan dalam teknik
pewarnaan tekstil di Indonesia purba. Warna putih adalah warna alami
kapuk atau kapas katun yang ditenun menjadi selembar kain, sementara zat
pewarna merah alami diperoleh dari daun pohon jati, bunga belimbing
wuluh (Averrhoa bilimbi), atau dari kulit buah manggis.
Sebenarnya
tidak hanya kerajaan Majapahit saja yang memakai bendera merah putih
sebagai lambang kebesaran. Sebelum Majapahit, kerajaan Kediri telah
memakai panji-panji merah putih. Selain itu, bendera perang
Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih
sebagai warna benderanya , bergambar pedang kembar warna putih dengan
dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah bendera
perang Sisingamangaraja XII.
Dua
pedang kembar melambangkan piso gaja dompak, pusaka raja-raja
Sisingamangaraja I-XII. Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang pejuang
Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna
merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan
sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran. –
Sejarah Bendera Merah Putih.
Di
zaman kerajaan Bugis Bone,Sulawesi Selatan sebelum Arung Palakka,
bendera Merah Putih, adalah simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan
Bone.Bendera Bone itu dikenal dengan nama Woromporang. Panji kerajaan
Badung yang berpusat di Puri Pamecutan juga mengandung warna merah dan
putih, panji mereka berwarna merah, putih, dan hitam yang mungkin juga
berasal dari warna Majapahit.
Pada
waktu perang Jawa (1825-1830 M) Pangeran Diponegoro memakai panji-panji
berwarna merah putih dalam perjuangannya melawan Belanda. Kemudian,
warna-warna yang dihidupkan kembali oleh para mahasiswa dan kemudian
nasionalis di awal abad 20 sebagai ekspresi nasionalisme terhadap
Belanda. Bendera merah putih digunakan untuk pertama kalinya di Jawa
pada tahun 1928. Di bawah pemerintahan kolonialisme, bendera itu
dilarang digunakan. Bendera ini resmi dijadikan sebagai bendera nasional
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, ketika kemerdekaan diumumkan
dan resmi digunakan sejak saat itu pula.
Julukan Bendera Merah Putih – Sejarah Bendera Merah Putih
Sang
Saka Merah Putih merupakan julukan kehormatan terhadap bendera Merah
Putih negara Indonesia. Pada mulanya sebutan ini ditujukan untuk Bendera
Pusaka, bendera Merah Putih yang dikibarkan pada tanggal 17 Agustus
1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta, saat Proklamasi
dilaksanakan. Tetapi selanjutnya dalam penggunaan umum, Sang Saka Merah
Putih ditujukan kepada setiap bendera Merah Putih yang dikibarkan dalam
setiap upacara bendera.
Bendera
pusaka dibuat oleh Ibu Fatmawati, istri Presiden Soekarno, pada tahun
1944. Bendera berbahan katun Jepang (ada juga yang menyebutkan bahan
bendera tersebut adalah kain wool dari London) yang diperoleh dari
seorang Jepang. Bahan ini memang pada saat itu digunakan khusus untuk
membuat bendera-bendera negara di dunia karena terkenal dengan
keawetannya) berukuran 276 x 200 cm. Sejak tahun 1946 sampai dengan
1968, bendera tersebut hanya dikibarkan pada setiap hari ulang tahun
kemerdekaan RI.
Sejak tahun 1969,
bendera itu tidak pernah dikibarkan lagi dan sampai saat ini disimpan di
Istana Merdeka. Bendera itu sempat sobek di dua ujungnya, ujung
berwarna putih sobek sebesar 12 X 42 cm. Ujung berwarna merah sobek
sebesar 15x 47 cm. Lalu ada bolong-bolong kecil karena jamur dan gigitan
serangga, noda berwarna kecoklatan, hitam, dan putih. Karena terlalu
lama dilipat, lipatan-lipatan itu pun sobek dan warna di sekitar
lipatannya memudar.
Setelah tahun
1969, yang dikerek dan dikibarkan pada hari ulang tahun kemerdekaan RI
adalah bendera duplikatnya yang terbuat dari sutra. Bendera pusaka turut
pula dihadirkan namun ia hanya ‘menyaksikan’ dari dalam kotak
penyimpanannya.
Itulah sejarah
bendera merah putih sebagai bendera kebanggaan bangsa Indonesia. Bendera
merah putih bukan sekedar bendera, btuh perjuangan sampai titik darah
untuk kemudian bendera merah putih bisa dikibarkan sebagai bendera
negara Republik Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar